Ini merupakan beberapa kalimat yang saya sukai dalam buku kumpulan puisi‘Mencintaimu pagi, siang, malam’ karya Andrei Aksana yang baru siang tadi saya pinjam dari teman saya Aswan yang biasa disapa Abang. Dan buku ini habis saya baca dalam 2 jam. Terimakasih, abang.
Pagi adalah saat kuterjaga oleh detak jantungmu,
aku terlelap di dadamu semalam.
Pagi adalah kata pertama
Yang berkelana mencari arti.
Cintamukah yang menungguku di ujung sana?
Pagi putih ini kuberikan untuk kamu.
Kamu yang kupilih untuk mewarnainya.
Pagi adalah cinta yang tak mau pergi,
Datang dan datang lagi.
Pagi untuk bangun melanjutkan mimpiku.
Mencintaimu lagi. Dalam nyata.
Pagi untuk memburu, berkendara angin.
Menyusulmu yang jauh di batas horizon.
Pagi untuk menyadari,
Mimpiku tidak berubah. Tetap kamu.
Pagi di ujung mimpi, aku bangun dan mandi.
Untuk mencintaimu sampai ke ujung hari.
Pagi kelopak yang luruh.
Menghirup resah tanah kering.
Kemarau membawa pergi.
Kenangan bersayap.
Percuma bertanya.
Pagi menyimpan cerita
Yang tercecer tadi malam.
Bergumpal menjadi awan. Biar tetap disana.
Pagi saat aku tidak ingin bangun,
Karena tidak mungkin mencintaimu dalam kenyataan.
Pagi tak pernah bersembunyi.
Disisihkannya malam tanpa ragu.
Tak bisakah kamu seyakin itu?
Berani memiliki aku.
Pagi untuk mengejar kereta.
Aku dan kamu menunggu.
Di peron yang berbeda.
Pagi adalah bekal roti
Yang dibuatkan Ibu dengan doa,
Diantarkannya kita ke pintu,
Agar kita tahu jalan kembali
Setelah mengejar mimpi.