Kalimat-kalimat Favoritku dalam Kumpulan Puisi Mencintaimu Pagi, Siang, Malam #Pagi bag.1

Monday 31 October 2011
Ini merupakan beberapa kalimat yang saya sukai dalam buku kumpulan puisi‘Mencintaimu pagi, siang, malam’ karya Andrei Aksana yang baru siang tadi saya pinjam dari teman saya Aswan yang biasa disapa Abang. Dan buku ini habis saya baca dalam 2 jam. Terimakasih, abang.

Pagi adalah saat kuterjaga oleh detak jantungmu,
aku terlelap di dadamu semalam.

Pagi adalah kata pertama
Yang berkelana mencari arti.
Cintamukah yang menungguku di ujung sana?

Pagi putih ini kuberikan untuk kamu.
Kamu yang kupilih untuk mewarnainya.

Pagi adalah cinta yang tak mau pergi,
Datang dan datang lagi.

Pagi untuk bangun melanjutkan mimpiku.
Mencintaimu lagi. Dalam nyata.

Pagi untuk memburu, berkendara angin.
Menyusulmu yang jauh di batas horizon.

Pagi untuk menyadari,
Mimpiku tidak berubah. Tetap kamu.

Pagi di ujung mimpi, aku bangun dan mandi.
Untuk mencintaimu sampai ke ujung hari.

Pagi kelopak yang luruh.
Menghirup resah tanah kering.
Kemarau membawa pergi.
Kenangan bersayap.
Percuma bertanya.

Pagi menyimpan cerita
Yang tercecer tadi malam.
Bergumpal menjadi awan. Biar tetap disana.

Pagi saat aku tidak ingin bangun,
Karena tidak mungkin mencintaimu dalam kenyataan.

Pagi tak pernah bersembunyi.
Disisihkannya malam tanpa ragu.
Tak bisakah kamu seyakin itu?
Berani memiliki aku.

Pagi untuk mengejar kereta.
Aku dan kamu menunggu.
Di peron yang berbeda.


Pagi adalah bekal roti
Yang dibuatkan Ibu dengan doa,
Diantarkannya kita ke pintu,
Agar kita tahu jalan kembali
Setelah mengejar mimpi.

p.s: terimakasih tuk Abang dan terimakasih untuk bang Andrei Aksana atas kumpulan puisinya. Turun naik emosiku, membaca setiap lembarnya :)

dan jangan pikir aku akan merindumu lagi !


Hai, sayang! Bagaimana kabarmu hari ini? Masih seperti dulukah? Atau sudah mulai berubah dengan perlahan, memungut kesalahan-kesalahanmu yang berserakan, membuangnya di tempat sampah dan menabur kembali cintamu pada orang yang kamu cintai dengan cara yang lebih baik.

Aku harap, kamu berubah. Kelak. Sayang, maaf aku tak mencinta lagi. Entah kemana rasa itu. Ingin kututup buku tentang kita, biarkan hujan yang menghapus setiap kata-kata di buku kisah kita, biarkan angin menerbangkan setiap lembarnya. Kututup buku kita, sampai disini.Kuberikan kesempatan untukmu berubah demi hubungan kita, namun tetap seperti dulu. Kamu sia-siakan lagi kesempatan itu, luka lagi yang kau beri. Ya memang kamu tak pernah bisa berubah atau belum waktunya untukmu berubah? Hahahaha, tak apalah. Aku sekarang tetap bisa tersenyum :) Walau kau lukai hati ini (lagi). Ingat, hukum karma itu pasti.

Sayang, jangan pikir aku akan merindumu lagi. Jangan pikir aku akan jatuh hati lagi, tak ada alasan untuk tetap tinggal dihatimu. Kelakuanmu tak bisa kuabaikan, kesalahanmu tak bisa membuatku mengurungkan niat tuk melepas genggamanmu. Maaf sayang, aku harus terbang. Aku selalu yakin, bila sekarang kita tak bersama, ada lelaki lain yang menungguku di jalan seberang.

Selamat tinggal, sayang.. ini waktunya, seharusnya kulakukan ini dari lama, saat hatimu tak lagi bisa setia. Tapi ya sudahlah, toh sekarang kuterbang juga, tentunya tanpamu lagi. Selamat tinggal, sayang.. satu pesanku untukmu, ‘berubahlah!’

Sekotak Rindu untuk Sahabat

Thursday 27 October 2011

Malam ini, sahabat..
Kudengar sayup-sayup suara malam dari kejauhan, kubuka jendela kamar, ada suara berderit ketika kubuka jendela. Kutengok keluar, yang kutemui adalah hiasan langit malam, berupa titik-titik kerlap-kerlip bertaburan di hitamnya langit.  Ah... hiasan ini biasa kita lihat bersama, kita nikmati bersama dulu, saat jarak bukan penghalang bagi kita.

Malam ini, sahabat..
Angin malam berhembus, menyentuh kulit coklatku. Dingin malam ini begitu ramah, hiasan langit pun begitu mempesona.

Malam ini, sahabat..
 Aku merindukan kalian. Apakah kalian dapat merasakannya? Merasakan kerinduan ini menyapu pipi kalian, menyentuh pundak kalian? Tahukah kalian, berartinya kalian dalam hidup ini? Bahkan ketika pohon jati enggan merontokkan daunnya lagi, kalian akan tetap selalu berarti.

Tidurlah dengan nyenyak, sahabat..
Tengok dibawah bantal kalian, ada sekotak rindu berwarna cinta, berpita kasih sayang  yang kubungkus rapi dengan bait-bait doa, kukirimkan untuk kalian. Malam indah ini, berlarian doa di langit untuk kalian, sahabat..

Semua Menjadi Saksi

Monday 24 October 2011

Langit biru dan awan putih menjadi saksi bisu, aku pernah merindumu.

 Bulan menjadi pendengar setiaku, setiap kali aku bercerita tentangmu.

Matahari menjadi saksi, setiap kali aku marah karena ulahmu.

Bintang menjadi sahabat sejatiku, ketika kamu berlalu pergi.

Senja menjadi saksi, aku mencintaimu

Pelangi menjadi saksi ,setiap kali aku tersenyum karenamu.

Dan hujan selalu menjadi saksi, ketika hati menangis saat mengingatmu.

Tahukah kamu, semua menjadi saksi bagaimana kamu pernah menempati tempat terindah di sudut hatiku.

Berempat.Bersahabat

Sunday 23 October 2011

Ini tentang ketiga sahabat saya sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama. Entah bagaimana ceritanya kami berempat bisa sedekat ini, bisa bersahabat sampai sekarang. Bahagia saya memiliki mereka bertiga sebagai sahabat (Randi, Dhar, dan Ulva),, mmmwwwaaahhh :*

Kami berempat :* (Randi, Unhy, Ulva dan Dhar)  
p.s: untuk mereka bertiga di t4 pijakan mereka sekarang :*

Entahlah.... --"


Entah telah berapa kali saya merasakan ini, merasakan hal yang sama. Karena kamu. Entahlah.. saya tak mau menghitungnya lagi, cukuplah. Selalu saja begini, entah apa yang salah. Entah bagian mana yang salah. Aku, kamu, komitmen kita atau waktu? Entahlah! Yang kutahu, selalu saja aku merasakan luka seperti ini lagi.

Bisakah tak begini? Apa sebaiknya kita putar haluan saja? Kembali ke kehidupan masing-masing. Sendiri. Mungkin itu jauh lebih baik. Bersama tak lebih baik.