Kamu tahu benda langit yang kita sama-sama menyebutnya bulan? Si benda langit yang selalu menghiasi langit malam kita, yang selalu kita pandangi bersama sambil dengerin beberapa lagu berlirik sahabat. Ingat kan, sobat?
Kadang kita sering temui bulan sabit, bulan purnama, bulan separuh, bahkan bulan penuh. Tanpa berpikir apapun. Saat itu yanaga kita tahu, kita terikat dalam satu kata ‘PERSAHABATAN’. Kata ini mengikat kita. Menyatukan kita. Kita berada dalama satu rasa istimewa itu. Satu rasa yang Sang Maha pencipta tanamkan di hati kita. Tanpa berpikir bagaimana kita bertemu, kapan kita mulai saling menyapa, kapan kita saling menanyai kabar, kapankita mulai duduk habisi malam malama bersama, dan beberapa hal penting lainnya, kita acuhkan semua itu, yang kita tahu sekarang kita bersama, saling menggenggam. Kita berada di bawah atap yang sama, bukan untuk berteduh, tapi tinggal disitu. Ya, hati kita adalah rumah. Jangan hanya sekedar berteduh, bila hujan reda, kau akan pergi, tapi tinggalah, sobat..
Sadar tidak, We Are Like A Moon.. Yeah, perhatikan dengan seksama deh.. Bulan itu berbentuk lingkaran, mau malam itu bulannya sabit, separuh atau penuh, dia tetap terlihat indah. Sangat indah. Kita seperti itu. Kita saling menggenggam, berada dalam satu lingkaran, entah saat itu kita semua sedang bersama-sama, atau hanya ada beberapa orang diantara kita yang sedang kumpul, tapi kita tetap indah. Tetap berada dalam satu lingkaran.