Kamu Hanya Perlu Tahu, Bu

Sunday 30 September 2012
Hey, Bu..
Liat, langitnya cerah hari ini
mataharinya bersahabat,
semesta damai hari ini

Bu...
Selamat ulangtahun yaaa...
Banyak hal yang menjadi doaku untukmu
namun, cukuplah itu hanya antara aku
dan si Pemilik Kemuliaan.

Bu...
kamu adalah jawaban dari segala kemuliaan
kamu adalah suara dari segala cinta kasih
kamu adalah wujud dari segala anugrah
mendapatimu sebagai seorang Ibu adalah
sebuah kemuliaan dan anugrah yang tak akan pernah 
habis terurai

Kamu hanya perlu tahu, Bu..
bahwa kadang cinta tak bisa diekspresikan dengan cara yg baik
bahwa perhatian tak bisa langsung dipertunjukkan didepan mata
bahwa tangis tak perlu bersuara
namun itu semua berwujud
hanya saja aku yang kadang susah untuk menunjukkannya
 untukmu..

Kamu hanya perlu tahu, Bu...
cinta seorang anak pada Ibunya tak akan pernah terjabarkan
tak akan pernah mendapatkan kata-kata yg tepat tuk menggambarkannya
namun begitulah seharusnya
karena cinta yang besar terletak pada hati yang besar

Selamat ulangtahun, Ibu
bahagiaku memilikimu
semoga 61,62,65,70,80, 85, dan seterusnya
berapapun umurmu
kita akan selalu bersama.

Hadiah untuk Sahabat

Wednesday 26 September 2012
Novel Pertama yang menjadi hadiah untuk sahabat :*


Novel 'Senja Kaca' karya Almino Situmorang ini 
merupakan novel pertama yang menjadi hadiah untuk seseorang yang special.
Novel ini, dibeli sama saya dan salah seorang sahabat, Iffa.
Dibeli tanpa sengaja, dibeli untuk hadiah kepada sahabat kami tercinta, Lala :)

Dari ribuan novel ataupun teenlit yang dijual di Gramedia,
kenapa novel 'Senja Kaca' ini yang menjadi pilihan saya dan Iffa?
menjadi novel yang kami pilih untuk Lala?
Padahal saya ataupun Iffa belum pernah membaca ataupun mengetahui
tentang novel ini sebelumnya.
Jawabannya cukup singkat, karena ada kata 'SENJA'
Iya, karena senja.
Kenapa?
Karena sahabat kami, Lala, amat menyukai senja.
Sahabat saya yang satu ini, yang sangat mencintai Indonesia
dia sangat amat mencintai senja juga.
Maka itu, novel ini yang kami beli.

Kadang memberikan hadiah kepada sahabat,
tak perlu menunggu datangnya hari special untuknya, kan?
Maka itu, saya dan Iffa memberikan novel ini
sebagai hadiah untuk Lala. :)
 

Tentang Kamu



Waktu yang singkat, tapi indah karenamu

Tahukah kamu,  setiap kali sebelum menutup mata,
Aku selalu mengingat bagaimana dulu kita memulai,
Bagaimana dulu kita mulai berkomitmen.

Aku tidak akan pernah lupa,
Bagaimana dulu kamu muncul didepan pintu,
Sambil membawa boneka biru itu,
Aku tidak akan pernah lupa,
Saat kamu datang membawa hadiah itu.

Aku tidak akan pernah lupa,
Bahwa sebenarnya yang aku inginkan,
Adalah boneka berwarna ungu,
Tapi kamu malah memberiku warna biru

Kamu tahu,
Itu benda dengan warna biru pertama
Yang aku terima dengan hati senang
Terimakasih.

Aku tak lupa juga,
Bagaimana cerita setelah itu
Bagaimana kita setelah itu
Dan bagaimana tanggal 1 itu menjadi hari terindah

Aku tak lupa juga,
bagaimana kita berteduh saat hujan
bagaimana kita duduk bersebelahan menatap bintang
bagaimana kamu membuat aku begitu berarti

Aku tak lupa
Bagaimana rasanya cemburu
Dengan sahabat sendiri, karena kamu
Bagaimana aku marah karena sikapmu
Dan bagaimana caramu menenangkanku.

Dan sampai sekarang,
Aku pun tak lupa berdoa
Berbicara kepada Sang Pemilik Cinta
Agar Dia mau mengembalikanmu lagi, disisiku
Aku ingin lebih lama lagi denganmu
Agar kamu dan aku kembali menjadi kita.

Kembali.

Sunday 23 September 2012
Maukah kau berjalan denganku. Kembali? Pelan-pelan kita bergenggaman tangan, kembali menyusuri setiap jalan yang pernah kita lewati, kita luangkan waktu untuk kembali berjalan menyusuri jalan yang belum sempat kita lewati. Kita berjalan pelan-pelan saja, tak perlu terburu-buru, biarkan semuanya berjalan se-natural mungkin. Kita perbaiki segalanya, kita belajar melengkapi lagi, kita belajar menyamakan ketidaksamaan kita. Lagi.

Maukah kau? Untuk saat ini, yang kita butuh hanyalah keberanian, hanyalah keteguhan hati. Kita tak perlu mengudara, tetap saja berpijak. Kita akan mengudara nanti. Nanti..ketika aku, kamu, kita siap.ketika keyakinanmu kembali untukku, untuk kita, saat itu kita akan mengudara dengan cara kita sendiri. Kamu setuju?

Setidaknya, Kita Pernah Merasakan Itu.


Cinta berawal dari sepasang mata, yang lambat laun menjelma menjadi rindu dan menjelma lagi menjadi sayang. Dan cinta adalah saling memiliki, saling bergenggam, saling mengikat, saling menyatukan. Dan cinta adalah wadah kehidupan, mengajarkan rasa bahagia, rasa sedih, marah, kecewa, semuanya bercampur aduk. Dan cinta mengajarkan bagaimana kita saling mengasihi, saling menyayangi, walau selalu dengan cara yang berbeda-beda.

Jangan pernah menyalahkan Tuhan, jangan pernah bersungut kepada-Nya hanya karena kita terpisah, karena Tuhan telah berbaik hati untuk sempat mempertemukan kita. Sesingkat apapun pertemuan itu, Dia telah berbaik hati mengajari kita rasanya cinta melalui kita satu sama yang lain. Bila terpisahkan, yang penting setidaknya pada satu masa kita pernah sempat saling memiliki, saling mencinta, saling marah, saling kecewa, saling cemburu. Setidaknya kita pernah merasakan itu.