Tidak Ada Yang Salah Dengan Cinta

Thursday 18 September 2014
Beberapa hari ini banyak cerita yang singgah di telingaku. Tepatnya cerita dari beberapa orang terdekatku tentang cinta. Aku mendengarnya satu per satu, dengan seksama kucermati semua cerita mereka. Bahagia, sedih, kecewa, sakit hati, semua menjadi satu.

Entah bagaimana cinta bisa begitu cepat merubah suasana hati seseorang. Minggu lalu aku mendengar cerita dari sahabatku yang intinya adalah dia begitu bahagia dengan hubungan cinta yang tengah dia jalani ini, baginya lelaki ini adalah kekasih yang tepat untuknya. Seminggu kemudian dia bisa bercerita tentang kekasihnya yang begitu overprotektif, dan dia tak tahan dengan sikap kekasihnya itu.

Lain lagi cerita salahsatu teman karibku, dia jatuh cinta pada lelaki yang telah lama dia kagumi. Ini membuatnya begitu bahagia yang berlebihan. Teman karibku ini bisa begitu girang bila SMS nya dibalas oleh lelaki itu.

Bukan itu saja, beberapa cerita pun singgah di kupingku. Tentang cinta yang cukup rumit. Si pria begitu mencintai perempuannya, dia berikan apapun yang perempuan mau, materi tepatnya. Tapi di lain sisi dia tidak tahu caranya menghargai. Dia tidak menghargai selayaknya perempuan yang mau dihargai oleh pasangannya. Si pria memberikan apapun itu yang perempuan mau, tapi percayalah lebih dari itu perempuan butuh dihargai.

Lain lagi, cerita sahabatku. Sahabatku ini mulai memasuki tahap "berpikir serius mau dibawa hubungan mereka". Banyak hal yang dia pikirkan. Misalnya, "aku udah gini, trus pacarku masih begini, gimana dong nanti? Masa aku yang kerja duluan dan pacarku masih kuliah? " dan masih banyak lagi kekhawatiran yang berlebihan dari sahabatku ini.

Lain lagi dengan adik temanku, selalunya dia bercerita kepadaku tentang sosok perempuan yang telah lama mencuri hatinya. Sabang hari adik temanku ini dilema dengan perasaannya sendiri kepada teman sekolahnya. Tapi sekarang, dia malah jadian dengan adik sepupu dari sahabat kakak kandungnya yang telah lama dia kenal.

Itu semua beberapa cerita yang singgah di kupingku akhir-akhir ini. Tidak bermaksud menggurui atau apapun itu. Hanya saja, cinta tetaplah cinta. Apapun ceritanya, semudah apapun dan sesulit apapun jalan yang ditempuh, cinta tetap cinta. Kita teranugrahi oleh rasa itu. Bukan soal bagaimana memulainya, tapi lebih kepada bagaimana cara kita menjaganya. Pekerjaan sulit dari cinta adalah bertahan. Soal jatuh cinta, itu persoalan gampang. Kemudian menjadi sulit dan rumit adalah jalan untuk menjaganya.

Dalam hubungan, kita berkomitmen dengan dua hati. Berkomitmen berarti kita mau tidak mau mengikuti aturan mainnya. Kalau tidak mau sakit, ya jangan menyakiti. Kalau mau bahagia, yuk saling membahagiakan. Setidaknya kita telah berani berkomitmen, menjaga komitmen itu. Tidak ada yang salah dengan cinta, terkadang yang salah adalah cara kita mempertahankannya.