Hai, Pria Terhebat.. Bagaimana kabarmu di timur sana? Sehatkah? Bagaimana kegiatanmu sehari-hari? Semoga pria terhebatku selalu sehat. Aku merindukanmu, Pria Terhebatku. Aku begitu sangat merindukanmu, Papa.
Beberapa waktu sebelum aku
menulis surat cinta ini untukmu Pa, aku bercerita banyak tentangmu kepada
salahsatu teman dekatku, aku menjelajahi setiap kenangan masa kecilku
bersamamu, aku memasuki ruang-ruang hidupku yang kulalui bersamamu Pa, temanku
mendengarnya kuyakin dia ingin sekali bertemu denganmu setelah kubercerita
tentang kita, Pa. Aku merindukanmu, Pa.
Pa, ingat dulu bagaimana kita
menjelajahi jalan di kota kita dulu, kita habiskan waktu bersama, aku
mengingatmu dengan begitu jelas kala kau datang ke sekolahku, duduk, sembari
tersenyum menunggu hasil apakah aku masuk peringkat tiga besar atau tidak. Ah
Papa, kau begitu jelas dimataku saat ini. Aku mengingatmu dengan sangat baik
saat ini, bagaimana kau begitu sabar menemaniku begadang menyelesaikan tugas
sekolah atau hanya sekedar menemaniku menonton film, ya walaupun sesekali kau
tak sanggup menahan kantukmu lagi. Tak hanya itu, kau akan selalu siap siaga
menungguku di depan gang rumah kita tiap kali aku pulang malam karena kegiatan
di sekolah. Ah Papa, kau memang pria terhebatku.
Apalagi yang bisa kubilang
tentang kehebatanmu? Kesabaranmu, ketangguhanmu dan besarnya cintamu Papa? Tak
ada satupun detik yang aku tak syukuri karena aku memilikimu, Pa. Kau pria
terhebat, ditanganmu aku tumbuh menjadi anak bungsumu yang tangguh, dari
keringatmu aku minum Pa, darimu aku belajar arti kesabaran. Ah Papa, rindu
membuncah untukmu.
Papa, kutitip rinduku yang
mengalir di setiap celah pori-pori kulitku, rindu yang memenuhi jiwaku,
kutitipkan rindu ini lewat doaku malam ini untukmu Pa. Sehat selalu Papa
disana, aku mencintaimu Pa sampai waktu bisa kubunuh, aku mencintaimu Pa. Demi
segala cinta yang Allah titipkan melalui banyak cara, aku mencintaimu Papa.
Lebih dari yang bisa aku katakan, aku mencintaimu, Pria Terhebatku, Papa.
0 comments:
Post a Comment