Menulis itu Hati

Wednesday 29 June 2011
Menulis, saat menulis kata pertama yang akan ditulis merupakan sesuatu yang susah untuk didapatkan. Apa yang akan saya tulis, apa yang menjadi topik, siapa yang akan saya ceritakan di tulisan ini, dan masih banyak kebingungan lainnya. Namun, saat satu kata saja telah saya dapatkan, maka mengalirlah kata-kata lain yang siap untuk kita muntahkan.
Menulis itu indah, menulis itu ibadah. Maka dari itu saya menulis. Kadang banyak orang lebih senang membaca daripada menulis. Alasan yang sederhana saja tentunya. Membaca hanya perlu mata, suasana yang mendukung, dan penghayatan terhadap apa yang dibaca. Menulis? banyak yang dibutuhkan. Mulai dari alat tulis, ide tulisan, topic, imajinasi, dan HATI….Ya, hati. Menulislah dengan hati, maka semua yang kita tulis akan tersampaikan ke hati mereka yang membacanya.
Banyak media yang dapat digunakan untuk kita menulis. Kertas, blog, FB, bahkan sms saja bisa dijadikan untuk media menulis. Menulis apa saja yang ada di pikiran dan hati kita. Salurkan apa yang ada di hati dan pikiran kita melalui tulisan. Mulailah belajar kejujuran dari menulis. Menulis merupakan proses menyampaikan apa yang ada di hati dan pikiran kita, dengan menulis saya dapat menumpahkan segala kepenatan yang ada. Menulis juga bisa sebagai terapi jiwa. Tidak peduli dengan apa yang saya tulis, selama itu dari hati, maka semua indah.
Saya senang menulis, tapi mungkin masih perlu banyak belajar. Masih perlu diasah lebih lagi. Bermula menulis tentang daftar nama-nama sahabatku atau musuhku. Bermula dari situ saja. Kemudian berlanjut dengan cerita-cerita yang lain. Media pertama saya menulis adalah diary. Benar sekali kalau menulis itu media kejujuran juga. Karena dari hati..
Menulis, kegiatan yang asik. Tidak butuh sesuatu benda yang mahal menulis, cukup pena, tulisan, ide, dan hati. Maka semua keluar. Menulis layaknya membebaskan diri saya, kemudian kita semua dari jeratan tali yang mengikat. Karena dengan tulisan, kita bebas tuangkan segalanya. Saya biasanya menulis lebih kepada apa yang saya lakukan, kejadian apa yang saya alami. Perasaan apa yang sedang menguasai saya. Bukan saja penulis yang bisa menulis kata-kata yang indah, siapa saja, kapan saja, dimana saja, dan melalui apa saja kita bisa menulis.
Bersyukurlah karena kita mengenal huruf A sampai Z, jika tidak, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi? Terbelenggu saja, tak tahu apa yang harus disampaikan. benar, kalau menulis itu indah.
Sering saya membaca tentangsebuah kalimat ‘letak kejujuran seseorang ada pada matanya’ , tapi sepertinya ada yang lain. Letak kejujuran seseorang ada pada apa yang ia tulis (menurutku)….
Bagi saya pribadi, menulis bukan saja saat kita menulis beberapa paragraph indah, tapi dengan satu kalimat saja itu juga bisa dikatakan menulis.
Menulis saat semua perlengkapan sudah siap maka jangan dulu menulis. ada hal penting dan utama yang perlu disiapkan. Apa itu? HATI…Saat hatimu tulus, sedang tidak dalam keadaan tercemar, maka menulislah. Karena, apa yang kau tulis akan tersampaikan ke hati orang lain dengan baik, perlahan dia akan mulai masuk menggabungkan dirinya ke dalam apa yang kau tulis. dan sebaliknya.
Dengan menulis, kita seakan membuat lautan kata yang indah, mengajak orang lain untuk menyelam lebih dalam ke dalam lautan kata yang kita buat. Seakan-akan kita mengajak orang lain untuk merasakan setiap kata yang kita tulis. Ikut terbawa arus dengan kata-kata.
Menulis, melalui tulisan kita bisa mempermainkan perasaan orang lain. Kita mengaduk-aduk perasaannya, merubah-rubah emosinya, merubah ekspresi wajahnya, merubah penilaian orang lain, dan sikap kita selanjutnya. Apa mau dilanjutkan atau tidak.
Sekali lagi, menulislah dari hati. Beribadahlah melalui tulisan. Beramal lah dengan tulisan. Buatlah lautan katamu….Saya ingin bisa menuis dengan baik, menyampaikan dengan baik apa yang ingin saya sampaikan, dan berpengaruh yang baik kepada mereka yang menyelam dalam lautan kata saya.
Jln. Sepakat No.73 (Rumah besar berdinding hijau menjadi saksi tulisan ini ada)
 
Nb: Tulisan pertamaku  saat mengikuti pelatihan jurnalistik TIMELINESS 2011

 

0 comments:

Post a Comment