Sekotak Rindu untuk Sahabat

Thursday 27 October 2011

Malam ini, sahabat..
Kudengar sayup-sayup suara malam dari kejauhan, kubuka jendela kamar, ada suara berderit ketika kubuka jendela. Kutengok keluar, yang kutemui adalah hiasan langit malam, berupa titik-titik kerlap-kerlip bertaburan di hitamnya langit.  Ah... hiasan ini biasa kita lihat bersama, kita nikmati bersama dulu, saat jarak bukan penghalang bagi kita.

Malam ini, sahabat..
Angin malam berhembus, menyentuh kulit coklatku. Dingin malam ini begitu ramah, hiasan langit pun begitu mempesona.

Malam ini, sahabat..
 Aku merindukan kalian. Apakah kalian dapat merasakannya? Merasakan kerinduan ini menyapu pipi kalian, menyentuh pundak kalian? Tahukah kalian, berartinya kalian dalam hidup ini? Bahkan ketika pohon jati enggan merontokkan daunnya lagi, kalian akan tetap selalu berarti.

Tidurlah dengan nyenyak, sahabat..
Tengok dibawah bantal kalian, ada sekotak rindu berwarna cinta, berpita kasih sayang  yang kubungkus rapi dengan bait-bait doa, kukirimkan untuk kalian. Malam indah ini, berlarian doa di langit untuk kalian, sahabat..

0 comments:

Post a Comment