Rasa (yang tidak boleh) Tertinggal

Monday 26 December 2011

Sudah jelas. Semuanya sudah jelas. Kita harus berdiri teguh pada prinsip masing-masing. Ini komitmen kita. Harus teguh.
Semuanya sudah berakhir. Tak boleh ada lagi cerita apapun. Tentang aku padamu, kamu padaku, atau bahkan tentang kita berdua. Tak boleh. Ini tak boleh. Sangat tidak boleh. Jangan ciptakan riak yang tak seharusnya ada. Setitik pun jangan. Tak boleh lagi ada rasa itu, demi Tuhan jangan.
Jangan nodai komitmen kita ini. Ini salahmu. Semua ini terjadi karena kesalahanmu. Jadi, aku harap hargai komitmen ini. Ini akhirnya. Jangan sisipkan rasa apapun lagi.
Tahukah kau?
Kau kukenal sebagai seseorang yang berbeda . Kau. Beda. Maka jangan torehkan noda sedikitpun dimataku. Jangan membuat sembilu dihatiku. Jangan. Sungguh tak ada seorangpun yang bisa memahami seperti apa artimu dalam hidupku. Bahkan kau sendiripun tak akan pernah memahaminya. Namun, toh ternyata noda itu tertoreh juga. Tepat didepanku.
Maka, berbahagialah. Bahagialah kau dimanapun kau berada. Berbahagialah dengan segala yang kau lakukan dan yang akan kau lakukan. Berbahagialah dengan siapapun yang akan ada disampingmu. Bahagialah. Jangan hiraukan aku lagi. Sungguh, aku tak mau lagi. Berbahagialah, tanpa sedikitpun ada rasa (yang tidak boleh) tertinggal dihatimu untukku.

Training of Writing and Recruitment (TOWR) V Forum Lingkar Pena SULSEL.

Akhirnya, kembali ke rumah juga. Beberapa hari ini, saya mengikuti latihan kepenulisan yakni, Training of Writing and Recruitment (TOWR)  V Forum Lingkar Pena SULSEL. Tepatnya di Pucak Wisata Maros. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 23-25 Desember 2011. Ini merupakan TOWR dengan jumlah peserta terbanyak. Kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama untuk saya. Saya sangat bercita-cita menjadi penulis terkenal, dengan mengikuti kegiatan ini banyak sekali pelajaran yang saya dapat. Materi-materi yang diberikan pun sangatlah bermanfaat. Kami diberikan materi seputar bagaimana menjadi penulis yang sukses, bagaimana membuat cerpen, novel, puisi, opini, artikel, esai, jurnalistik sastrawi dan masih banyak lagi. Pada setiap materi yang diberikan, kami langsung diminta untuk menulis. Misalkan, pada materi cerpen, kami langsung diminta membuat cerpen saat itu juga dengan menggunakan kata-kata Gadis berbaju merah itu sedang marah, setelah itu dibagi dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok didampingi seorang kakak pendamping yang akan secara langsung menilai cerpen kami. Pada materi puisi pun begitu, kami diminta oleh pemateri untuk menulis puisi dan langsung dinilai. 

Yang paling menarik adalah pada saat materi 15 cara jitu menulis novel. Materi ini dibawakan oleh novelis sekaligus cerpenis ternama Indonesia terkenal, Pipiet Senja. Pasti nama ini sudah tidak asing lagi buat kalian yang sering membaca novel-novel karyanya bukan? Beliau adalah penulis novel Meretas Ungu, Mom & Me dan masih banyak lagi. Teteh (panggilan akrab kami pada beliau) membawakan materi ini dengan sangat menyenangkan, diakhir materinya, beliau meyuruh kami menulis novel dalam 3 paragraf yang berisi beberapa kata kunci, langsung dikumpul, langsung dinilai dan langsung diberikan hadiah berupa salahsatu novel terkenal beliau dan tandatangannya. Materi lain yang dibawakan oleh beliau adalah menjadi penulis yang sukses. Beliau sangat menginspirasi saya. Kata beliau, modal pertama menjadi penulis adalah MUKA TEMBOK. Jangan menyerah untuk menulis. Kalau gagal, coba lagi, coba lagi, dan coba lagi. 
Bukan hanya teteh Pipiet Senja, hadir pula cerpenis Sul-Sel yakni S. Gegge Mapangewa, penulis handal Hamran Sunu dan Fakhruddin Achmad. Kegiatan ini sangat menyenangkan. Mulai dari materinya, pemateri, tempat kegiatan, kebersamaannya dan masih banyak lagi. Pada kegiatan ini pun, saya bertemu dengan banyak orang-orang hebat dan mendapat banyak teman-teman baru.
Nah, agenda selanjutnya adalah bedah  buku sekaligus pelantikan anggota FLP Univ. Hasanuddin dan dalam tiga bulan kedepan insya Allah akan bertemu lagi dengan teteh Pipiet Senja dalam launching novel inspiratif kami para peserta TOWR V FLP SULSEL. Makanya, saya lagi giat-giatnya menulis nih,, hehehehehe :D Semoga bisa terwujud yaa, aamiin :)
Foto bersama novelis sekaligus cerpenis terkenal Indonesia, teh Pipiet Senja

Bersama cerpenis handal Sul-Sel, S. Gegge Mappangewa


TAADDDAAA* ini dia sertifikatku :)


* Masih banyak lagi foto-fotonya. masih tersebar. Tapi kalo udah dapat, pasti saya posting foto-fotonya di blog saya ini. Tunggu aja yaa :)



Biarkan Begini --"

Sunday 18 December 2011

Kali ini biarkan semuanya seperti ini.
Aku ingin hapus rasa ini, ingin kukubur semuanya.
Biarkan perasaan ini membeku.
Aku bosan dengan semua tentangmu. Aku muak !!
Muak dengan semua kelakuanmu, sikapmu, caramu menyayangiku.
Sungguh, aku muak !

Biarkan rasa ini beku.
Biarkan semua begini saja, hancur berantakan seperti ini.
Aku tak mau lagi menggenggammu, berlari denganmu lagi.
Ini ujungnya.

HIBURAN ALAM

Sunday 11 December 2011


Ini tentang hiburan alam.
Nyanyian alam yang turun basahi tanah ini
Tetes-tetes nikmat dari Sang Pemilik Nikmat
Anugerah untuk hidup semesta

Tertitipkan segala gundah dan sedih
Terselipkan segala amarah
Terbendung semua jadi satu
biarkan semua menjadi satu lebur dalam hujan

Hujan..
Sampaikan segala yang tertitipkan untukmu
Biarkan rahmat ini membasahi
Menjadi berkah bagi kekeringans
Bagi petani, bagi alam yang panas
Bagi jiwa yang panas

Hujan itu siklus bumi
Menenangkan yang resah
Menyejukkan dunia
Menyejukkan hati

Derasnya hujan
Meredamkan jeritan hati
Menyulutkan api rindu
Menyejukkan panas di semesta, di hati

Tuhan,
Terimakasih untuk tetesan nikmat ini
Terimakasih untuk kesejukkan
Terimakasih untuk butir-butir cinta ini
Terimakasih untuk sajian alam yang menyenangkan ini

Hujan..
Datanglah lagi
Sajikan kenikmatan lagi untuk alam ini
Untuk hati ini
Siramilah..basahilah
Alam semesta, tanah, hati ini


Untuk Gadis Emas, Untuk Kakakku :*

Sunday 4 December 2011
Hari ini, gadis emas..
pintu gerbang kehidupan itu telah terlihat
jalan panjang akan kau susuri bersama pasangan sayapmu
Kau langkahi gerbang itu dengan dia
Yang namanya tertulis di lauhul mahfuz
Untukmu, hanya untukmu gadis emas.

Hari ini, gadis emas..
Arsy diguncangkan
Dengan ucapan ikrar janji itu.
Hatiku tak mampu menahan semua gejolak didada
Tak tahu ini gejolak apa, persisnya
Aku tak mengerti.
Aku bahagia akhirnya kau akan terbang
Menjalani hidup yang lebih sempurna dengan tulang rusukmu.
Namun, aku tak mampu menepis rasa lain yang bersanding
dengan bahagia  ini

Gadis emas, kakakku.
Akhirnya kau temui juga pelengkap kebahagiaanmu
Kau temui juga surgamu, nahkoda hidupmu
Berlayarlah dengan perahu cintamu
Sesekali pasti akan ada gelombang besar yang menghantam
Namun kuyakin kau tak akan mudah terbawa gelombang itu.

Untuk dia yang tertulis di lauhul mahfuz
Kutitipkan gadis emasku di tanganmu
kutitipkan kakakku padamu,
jagalah dia selalu, jagalah hatinya
jagalah dirinya, sungguh kutitipkan dia padamu.


Selamat membersamai langkah kalian
Selamat mengarungi bahtera ini
Semoga menjadi sepasang sayap yang saling mendoakan
Gelaran sajadah ini untuk selamanya
Untuk kalian berdua.