Aku, Perempuan yang Berdoa

Saturday 7 January 2012
Aku tau, aku selalu saja meminta. Hampir 20 tahun hidup di dunia-Mu ini, aku hanya selalu meminta, padahal tak elak banyak pula salah yang aku lakukan dalam hidup ini, namun aku selalu hadir meminta, meminta dan meminta lagi. Tapi, aku tau Kau takkan bosan, hanya pada-Mu, aku meminta.

Tuhan, aku seorang perempuan yang sedang belajar memaknai hidup, mungkin banyak salah yang aku perbuat, namun bila ada satu atau dua kebaikan yang pernah aku perbuat, maka limpahkan pahala untukku. Tapi bila aku boleh menukarnya, aku ingin menukarnya dengan kebahagiaan untuk kedua orangtuaku, kakak-kakakku dan orang-orang yang selama ini menyayangiku maupun membenciku. Sayangilah mereka, peliharalah mereka. Tak perlu Kau memberikanku apapun lagi dan aku pun tak ingin meminta apapun untuk hidupku sendiri, cukuplah bagiku untuk mencintai-Mu. Sisanya, bila Kau tetap memaksaku berada dalam ruang-ruang permohonan yang ingin Kau kabulkan; bahagiakanlah orang tua dan keluargaku.

Tuhan, banyak yang belum aku lakukan dalam hidup ini. Aku belum bisa membahagiakan kedua orangtuaku, belum bisa membalas kebaikan mereka selama ini, jika kau berkenan, aku ingin umur yang panjang, penuh berkah dan rejeki yang berkah agar aku bisa membalas kebaikan Ibu dan Papa. Membalas setiap tetes keringat mereka. Aku ingin selesai kuliah tepat waktu dan mendapat cumlaude, setelah itu aku ingin mewujudkan keinginan Ibuku. Aku juga punya satu obsesi, obsesiku dari kecil, jika Kau berkenan maukah Kau memberikanku kesempatan untuk aku mewujudkannya? Tapi, kalau bisa, wujudkan dulu keinginan Ibuku, mengenai obsesiku ditepikan saja dulu, yang penting Ibuku bahagia. Sudikah Kau mengabulkannya, Tuhan? Bila Kau kabulkan, sungguh aku perempuan yang tak sanggup menolak.

Tuhan, aku anak bungsu dari lima bersaudara. Keempat kakak perempuanku semuanya sudah wisuda. Tak muluk-muluk inginku, aku hanya ingin bila Kau berkenan mohonlah berikan umur yang panjang dan kesehatan tuk Ibu dan Papaku, beri mereka kesempatan untuk bisa melihatku dengan baju toga, berfoto bangga dengan mereka. Rasanya tak adil bukan bila saat aku wisuda, salahsatu dari mereka tak Kau beri kesempatan tuk menyaksikanku naik diatas panggung dengan baju wisuda itu. Sudikah Kau mengabulkannya, Tuhan?


Tuhan, bila Kau belum bosan mendengar permohonanku, bolehkah aku meminta lagi? Aku memiliki empat kakak perempuan yang sangat baik dan sangat mendukung setiap langkahku. Maukah Kau limpahkan segala kasih sayang-Mu kepada mereka? Pintaku Tuhan, jabah setiap doa yang keluar dari mulut mereka. Sia-sia hidupku bila aku tak sanggup membahagiakan mereka. Tuhanku, tumbuhkanlah dariku sayap-sayap kebaikan yang bisa membantu mereka menerbangkan doa-doa mereka kepada-Mu. Kabulkanlah semua doa-doa mereka.

Tuhan, aku punya sahabat-sahabat yang baik sekali. Sempurna bagiku. Pintaku, kasihanilah mereka dimanapun mereka berada, limpahkan cinta-Mu pada mereka. Wujudkanlah apa yang menjadi impian mereka. Hapus setiap tetes airmata mereka dengan tangan-Mu. Sudikah Kau mengabulkannya, Tuhan?
Tentangku Tuhan, bila aku boleh meminta soal pasangan hidup. Aku ingin yang menjadi pasanganku kelak adalah pria yang baik agamanya, baik akhlaknya, bertanggungjawab, sayang keluargaku dan bisa menerimaku apa adanya. Aku yakin ada rencana indah dari-Mu tentang itu. Aku percaya sepenuhnya pada-Mu,wahai Sang Pemilik Raga. Tuhan, aku tak bisa apa-apa tanpa seizin-Mu, aku mohon berikan aku hidup yang berkah, kabulkan setiap impianku yang menurut-Mu terbaik untukku. Bantu aku memaknai hidup ini, memaknai cintaku pada-Mu. Mudahkan segala urusanku di dunia maupun di akhirat. Bila Kau jabah doaku, aku tak akan macam-macam kepada-Mu dgn lancang menolaknya.

Tuhan, aku ingin melupakan seseorang yang pernah ada di hatiku. Bila Kau berkenan, bantulah hamba-Mu yang banyak meminta ini tuk bisa melupakan dia. Hapus segala perasaan yang berlebihan dalam hatiku ini, Tuhan. Aku tak ingin ada cinta yang melebihi cinta pada-Mu. Sudikah Kau mengabulkannya, Tuhan?
Terakhir Tuhan, ada salahsatu sahabatku pergi meninggalkanku untuk sahabatnya yang lain. Rasa benci dan dendam pernah singgah dihatiku, bantu aku belajar menerima Tuhan, dan bila boleh tolong limpahkan kasih sayang pada mereka berdua. Jaga persahabatan mereka berdua. 

Ini pintaku pada-Mu, wahai Sang Pemilik Semesta. Sudikah Kau mengabulkannya, Tuhan? :)

2 comments:

  1. Ayubi said...:

    Amiin semoga dikabulkan... :)

Post a Comment