WE ARE LIKE A MOON

Wednesday 29 February 2012


Kamu tahu benda langit yang kita sama-sama menyebutnya bulan? Si benda langit yang selalu menghiasi langit malam kita, yang selalu kita pandangi bersama sambil dengerin beberapa lagu berlirik sahabat. Ingat kan, sobat?
Kadang kita sering temui bulan sabit, bulan purnama, bulan separuh, bahkan bulan penuh. Tanpa berpikir apapun. Saat itu yanaga kita tahu, kita terikat dalam satu kata ‘PERSAHABATAN’. Kata ini mengikat kita. Menyatukan kita. Kita berada dalama satu rasa istimewa itu. Satu rasa yang Sang Maha pencipta tanamkan di hati kita. Tanpa berpikir bagaimana kita bertemu, kapan kita mulai saling menyapa, kapan kita saling menanyai kabar, kapankita mulai duduk habisi malam malama bersama, dan beberapa hal penting lainnya, kita acuhkan semua itu, yang kita tahu sekarang kita bersama, saling menggenggam. Kita berada di bawah atap yang sama, bukan untuk berteduh, tapi tinggal disitu. Ya, hati kita adalah rumah. Jangan hanya sekedar berteduh, bila hujan reda, kau akan pergi, tapi tinggalah, sobat..
Sadar tidak, We Are Like A Moon.. Yeah, perhatikan dengan seksama deh.. Bulan itu berbentuk lingkaran, mau malam itu bulannya sabit, separuh atau penuh, dia tetap terlihat indah. Sangat indah. Kita seperti itu. Kita saling menggenggam, berada dalam satu lingkaran, entah saat itu kita semua sedang bersama-sama, atau hanya ada beberapa orang diantara kita yang sedang kumpul, tapi kita tetap indah. Tetap berada dalam satu lingkaran.

 Bulan selalu ditemani bintang. Bintang yang bertaburan di sekitar bulan, tapi bintang hanya bisa berada disekitar bulan, tak bisa sampai di lingkarannya. Kita juga begitu, sadarkah? Mereka yang kita temui selalu mendekat, menemani kita juga, tapi mereka tidak bisa sampai masuk dalam lingkaran kita. Bintang tetap bintang dan bulan tetaplah bulan. Begitupun kita. Walaupun berteman baru, tapi kita tetap kita. Kita seperti bulan. Berada dalam satu lingkaran, beberapa diantara kita atau kita semua sedang berkumpul, kita tetap indah seperti bulan. Kita akan selalu menggenggam. Kita akan selalu berpeluk walau hanya  melalui molekul-molekul subuh. Walau terkadang ada hujan membasahi kita,tapi pelangi senantiasa hadir untuk kita. Kita tetap berada dalam lingkaran, saling menggenggam, saling mengingat, saling mendoakan, saling menjaga.
Sadarkan? That’s it, I say. WE ARE LIKE A MOON

Nb: special for all of my best friends. {Ieffa, Ayhu, Iechal,Fardian, Dhylez,Dhar,Ayhuz, Aphyl,Fitaa,Ifa, Mytha,Nadiar, Nona, Onha,Rhas, Mhely, Lala}

3 comments:

  1. senangnya ya mbak memiliki pertemanan yang indah, seperti keindahan sang rembulan

  1. iya, Alhamdulillah senang sekali dan beruntung sekali :)

Post a Comment