Lirik: Frau - Salahku, Sahabatku

Saturday 24 March 2012


Manjaga hati sahabatku,
mencuri waktu untuk bertemu
Rasakan perih sahabatku,
membuang waktu untuk cemburu

Terbesit barang sedetik kita jauh
hilanglah kita jatuh
Terbesit barang sedetik kita jatuh
Kau tersungkur, tersungkur, dan jatuh
Lalu ku tersungkur, tersungkur, dan jatuh, dan jauh

Habiskan hati sahabatku,
mencari ragu untuk dibunuh
Menangkap nyali sahabatku,
mengisi jantung seakan candu

Petik sakit, percayai, sangka baik, takkan sulit
Beri, t'rima, senyum, hina, sakit, rasa, tawa sahabat

5 Hal yang Aku Rindukan


Selama hidup di dunia ini, setiap orang pasti punya kebiasaan yang sering dilakuin dari kecil, punya pengalaman-pengalaman seru, punya cerita tersendiri dalam hidupnya, itulah yang membuat hidup seseorang selalu berwarna. Begitupun denganku. Hampir 20 tahun hidup di dunia ini, berpijak di bumi ibu pertiwi yang tercinta ini dan menghabiskan masa-masa kecil dan remaja di tanah Ambon Manise, Maluku. Aku punya banyak cerita, kebiasaan, dan mimpi-mimpi.
Postingan kali ini, aku ingin mengobati kerinduanku dengan cara membagi beberapa cerita, kebiasaan dan pengalaman-pengalaman seru yang pernah aku lalui. Ya..boleh dibilang ini semacam bernostalgialah. Oke, are u ready to hear my story? We’ll start now!! Let’s check this out, guys :)

1.      Aku kangen banget suasana upacara bendera setiap hari senin dan hari-hari besar nasional. Waktu SD pernah waktu mau mulai upacara bendera, aku sama beberapa teman cewekku melarikan diri. Kami gak mau ikut upacara hari itu, karena dengan satu alasan: ‘KAMI BELUM MENGHAFAL TUGAS HAFALAN!’ Karena, itulah aku dan beberapa teman cewek melarikan diri menuju masjid yang berada tepat dibelakang bangunan sekolahku itu. Kami duduk didalam masjid untuk menghafal rotasi dan revolusi bulan dan planet-planet serta proses terjadinya hujan. Selebihnya, selama 12 tahun sekolah, aku selalu mengikuti upacara bendera. Aku suka saat hening dan yang terdengar hanya lagu ‘Indonesia Raya’ yang dan Sang Saka Merah Putih naik perlahan ke ujung tiang. Ada satu lagi nih, waktu SD kan lagi boomingnya film Petualangan Sherina tuh, trus ada salahsatu lagu yang ada dalam filmnya, begini liriknya ‘matahari..bersinar terang seolah tersenyum senang, walau panas menyengat.....’, begitulah liriknya.aku ingat banget tuh lagu itu dinyanyikan rame-rame bareng teman-teman sekelas ditambah lagi sambil nari sesuai dengan gerakan yang ada difilmnya. Gak nanggung-nanggung, kami nyanyiin itu lagu sambil menari di lapangan sekolah saat itu. Jadi, malu ingat saat itu. Konyol banget, sumpah,, hahahayyy :D

2.      Aku kangen banget suasana kemping ala Pramuka. Kangen banget suasana kegiatan malam, suasana latihan mingguan, suasana makan bersama saat kemping. Wah..seru bangettt... aku kangen kebersamaan-kebersamaan saat di Pramuka, dihukum tengah malam sama teman-teman, ap-alagi kalau ujian kenaikan pangkat, itu seru banget.. Gak ada kata capek deh, kalau lagi ikut kegiatan Pramuka. Ingat banget tuh waktu ikut lomba hiking antar Penegak se-Kota Ambon dalam rangka Memperingati Hari Lahir Bapak Pandu Sedunia, Robert Baden Powell  Kami berhasil menyabet dua piala dalam lomba ini. Kembali berbicara tentang Upacara Bendera, selama mengenyam pendidikan di SDN 87 Ambon, SMPN 14 Ambon dan SMAN 11 Ambon, aku selalu menjadi salahsatu petugas upacara. Aku pernah jadi pemimpin upacara, dirjen, kelompok paduan suara, pembaca UUD 45’ dan yang paling sering aku selalu jadi Pembaca Doa. Semenjak aku gabung di Pramuka sejak duduk di bangku SMP, sejak itu aku paling gak suka lihat orang yang saat bendera Merah putih lagi dinaikkan, dia malah hormat sambil cerita atau membuat gerakan tambahan lainnya. Aku juga paling gak suka lihat orang yang nyanyiin lagu Kebangsaan Indonesia dengan main-main, dengan posisi berdiri yang tidak benar.

Lelah di Senja

Saturday 17 March 2012
Oleh: Si Elegan Senja

Mengeja namamu dibalik kilauan senja. Menggantungkan namamu pada baris-baris cahaya matahari keemasan yang perlahan-lahan menuju ufuk barat dan tenggelam dibalik lautan. Kini, aku tahu rasanya lelah. Lelah mengeja namamu tanpa lima jariku bertaut dengan lima jarimu. Masih saja bukan aku di senjamu. Masih saja bukan sepuluh jari kita yang bertaut di kilauan senja. Kini, aku tahu rasanya lelah.

Apresiasi dari Sahabat.

Wednesday 14 March 2012
Beberapa minggu yang lalu, aku pernah nulis sesuatu yang aku persembahkan khusus buat sahabat-sahabat tercinta, tulisannya berjudul WE ARE LIKE A MOON (udah baca belum? Kalo belum, klik aja yaa)..
Aku nulis postingan itu, dari hati loh.. Dari hati yang paallliiinnnggg dalam buat sahabat-sahabat tercinta, untuk mereka yang paling berarti dalam hidupku. Setelah ng-post di blog dan share linknya ke facebook. Salahsatu sahabatku membacanya, dan mengirimkan pesan singkat via SMS ke aku, katanya itu sebagai apresiasi dari tulisan aku tentang mereka, sahabat-sahabatku.. Begini isi SMS dari sahabatku itu, si Lala :)
Sering kali kalo melihat bulan penuh, kita akan lihat garis lingkaran besar yang mengelilingi bulan itu. Garis territorial yang tak bisa ditempati bintang. Kita sering menyebutnya ‘lingkaran halo’.. Tahukah kamu lingkaran itu berfungsi sebagai apa kalau kita adalah bulan? Itu berfungsi sebagai doa.
Doa yang kita lantunkan bersama untuk kita yang lain. Meminta Sang Pencipta untuk tetap menjagaagar bulan tak berhenti bersinar menerangi malam dan menemani bintang-bintang menari. Menundukkan kepala dibawah alangita yang sama kita sembah.. Mengunyah doa yang sama di tanah yang sama kita tempati.. Untuk mereka yang selalu dihati. :)

Photography [2]

Friday 9 March 2012
Kali ini saya ng'post lagi tentang beberapa foto hasil jepret sana-sini. Semua foto ini merupakan  beberapa kumpulan hunting foto saya. Silahkan anda menikmati dan jangan lupa untuk memberikan komentar,kritik dan saran untuk membuat fotografi saya lebih maju dan berkembang.
Thankz so much :)



Kita Teman. Itu Cukup :)

Thursday 8 March 2012

Salahkah semua ini? Ini sebuah pertemuan yang salah atau bagaimana? Aku sibuk mencari jawaban, tapi tak jua kutemukan. Sepertinya benar kata orang, yang namanya pertemuan itu tak pernah salah. ‘Tidak yang salah dengan sebuah pertemuan’. Setidaknya kalimat itu pernah beberapa kali sampai di kedua kupingku.

Yang jelas, entah mengapa ini semua salah kurasa. Aku tahu kini telah ada  seseorang disampingmu, bahkan aku terbilang masih baru didalam iangatanmu, namaku masih baru di daftar kontak hapemu, pesan-pesan singkat dariku masih bisa dibilang sedikit yang masuk memenuhi kotak masuk di hapemu. Bukan itu saja, bukan karena telah ada dia, lebih dari itu  ada yang lebih membatasi kita lagi, sesuatu yang tak bisa ditolerir dengan alasan apapun, bahkan bila cinta menjadi alasannya sekalipun. Sesuatu yang nilainya lebih tinggi dibandingkan segalanya, sesuatu yang dari awal memang tak bisa diubah.

Seringkali kamu mengucap namanya, seringkali kau menceritakannya saat kita duduk bersama. Aku tahu, dia yang lebih dulu bertemu denganmu dibandingkanku, tapi egois  dan cemburu itu mengusik diam-diam mencari celah menyusup dalam hati. Kamu tahu rasanya seperti apa? Menyesakkan.

Aku suka melihatmu setiap kali kamu memakai tas ransel hitammu, aku suka ketika kamu datang dan menyapa di setiap sore. Oh iya, aku juga suka nama panggilan yang kau berikan untukku, aku suka setiap kau memanggilku dengan nama itu. Tapi, lebih dari semua itu yang indah untukku adalah setiap kali aku dengar semua ceritamu dan kau tahu termasuk ceritamu tentang dia.

07-03-2012 11:07:50 pm
‘Dia itu beda. Bagiku, dia sempurna untukku’

Itu salahsatu pesan singkat yang kamu balas untukku, saat kamu ceritakan masalahmu dengan dia. Bikin sesak dihati, tapi entah aku tersenyum saat membacanya. Bikin sesak, tapi entah aku selalu senang bisa mendengar semua ceritamu, termasuk ceritamu tentang dia.

Setelah membaca pesan singkatmu itu, aku tersenyum. Entah senyum ini bermakna  apa, yang aku rasa hanya senang. Setelah membalas pesan singkatmu itu dengan satu kalimat doa semoga hubungan kalian langgeng selamanya, kutarik napas panjang, melegakan hati, aku tersenyum dan berkata dalam hati ‘Iya, kita hanya teman, dan itu lebih dari sekedar cukup.’ Dan kini kutahu jawabannya, memang benar tak ada yang salah dengan sebuah pertemuan. Begitupun pertemuanku denganmu. Pertemuan sebagai teman dan akan selalu sebagai teman. Kutarik selimut, memulai mimpi malam ini.

Tiga Tahunmu, Sobat.


Oleh: Si Elegan Senja
Hari ini di tiga tahun lalu aku kehilangan. Iya, kehilangan. Aku kehilangan seorang sahabat, teman, saudara dan kakak terbaik. Hari ini di tiga tahun lalu, tuk terakhir kalinya aku melihatnya tersenyum, walau dalam keadaan berbeda. Senyum panjang dalam tidur damainya. Tuk terakhir kalinya aku mengecup lembut kening dinginnya.
Masih teringat jelas, malam-malam terakhir yang kami lewati. Hari-hari indah di sekolah yang kami lewati. Sungguh, senja ini aku merindukannya. Kukumpulkan segala doaku untuknya, menutup mata sambil mengingat rupanya, kupanjatkan segala doa untuknya. Menyatukan  kepingan-kepingan doa untuknya. Sore ini tepat tiga tahunmu dan masih selalu ada doa untukmu.Untukmu sahabatku, Alm. Hizbul Maulana.

Photography [1]

Kali ini aku dengan pedenya ng-post beberapa foto hasil huntingku sendiri. Awalnya, dari tugas yang diberikan oleh Dosen Fotografiku di kampus. Si Bapak Dosen nyuruh motret dengan beberapa genre-genre foto.. Nah.. Ini beberapa hasil huntingku :)






Lagu Malam [3]

Sunday 4 March 2012

Tak ada secangkir susu coklat panas malam ini
Tak ada teman malam ini
Kita tak bersua malam ini
Tak ada cemilan apapun malam ini
Tak ada pesan apapun malam ini
Malam ini hanya sepi
Tak ada bintang malam ini
Tak ada derai tawa yang terdengar
Malam ini hanya memutar ingatan lalu
Malam ini hanya rindu
Rindu yang kulumat habis dalam doa malam ini
 rindu yang coba kupeluk diantara molekul-molekul isya
Rindu yang membuatku menggigil
mendekap rindu dengan kedua tangan yang kedinginan
Malam yang begini-begini saja, malam yang itu-itu saja..