Hai, apa kabar? Pagi ini dingin,
hujan semalam mengguyur kota ini lagi. Senang rasanya aku bisa menulis surat
cinta hari ini untukmu, walau kutulis sambil sesekali meniup kedua tanganku, berusaha
menghangatkan jemariku. Aku tak berharap kamu akan menemukan surat ini dan
membacanya, aku tak berharap demikian. Biarlah... asalkan aku telah menulis
surat cinta ini untukmu, itu saja sudah cukup bagiku .
Aku adalah perempuan yang
mengagumimu sedari dulu. Sejak pertama aku bertemu denganmu, itu awalnya. Setelah pertemuan itu, segalanya
terjadi begitu saja. Aku tak bisa menerka rasa ini. Aku tak bisa menghindari
dan berpaling dari kenyataan bahwa aku mengagumimu sejak itu sampai sekarang.
Sampai saat ini, aku tetap mengagumimu. Walaupun hanya dalam diam, aku sanggup
untuk tetap mengagumimu.
Aku selalu menyukai caramu
berbicara, aku suka saat mendapati diriku memperhatikanmu saat kamu sedang
dengan asyiknya mengeluarkan pendapatmu. Aku suka rambutmu, aku suka caramu
berjalan. Sungguh aku mengagumimu, kawan.
Aku tak berani, tak cukup punya
banyak kekuatan untuk menunjukkan rasa kagumku itu padamu. Cukuplah aku dan
Allah ku yang tau bagaimana aku mengagumimu. Aku mengagumimu, dibalik kata
tepatnya kubersembunyi.
Dari, aku yang lebih memilih
memperhatikanmu dibalik kata.
Kayaknya gw tau siapa orangnya. Hahahaha.