Untuk Ca Ebhy.. Sabar, Sayang...

Tuesday 2 April 2013

Saya masih ingat bagaimana senangnya saya hari itu saat mendapatkan kabar bahagia kalau kakak tersayang saya, Ca Ebhy tengah mengandung sekarang. Bagaimana tidak, saya akan menjadi tante dan mempunyai tambahan keponakan yang pastinya lucu lagi. saya sudah bayangkan bagaimana saya akan bermain dengannya bila saya pulang ke rumah nanti. Saya sangat berbahagia untuk kebahagiaan kakak tercinta saya. Seringkali saya selalu menanyakan kabar kakak dan calon keponakan dikandungannya melalui kakak ipar saya, rasanya bahagia saat mengetahui kakak dan anak yang tengah dikandungnya sehat-sehat saja. Alhamdulillah.

Namun, hari itu tepat tanggal 19 Maret lalu saat saya bangun tidur saya mendapatkan kabar dari keluarga kalau keponakan saya telah meninggal dunia didalam rahim Ibundanya. Saya sedih, saya tak sanggup mengumpulkan kata-kata saat itu, saya bayangkan betapa sedihnya kakak saya, Ca Ebhy. Saya tahu kakak saya ini sangatlah kuat, namun kehilangan seorang anak yang belum disentuh, yang belum sempat kau dengar tangisannya, rengekannya, senyumnya, matanya, bibirnya, tangannya, itu bukanlah sesuatu yang mudah tuk dilalui. Saya bayangkan wajah kakak saya.

Saat itu saya tak menelpon bahkan tak mengirim pesan singkat untuk kakak saya, saya tak tahu bagaimana harus merangkai kata untuk dia. Saya bingung, barulah 2 hari setelah mendengar kabar itu, saya memberanikan diri untuk menelponnya, memberikan semangat, menguatkannya. Saya menelpon kakak saya, suaranya terdengar tenang, seperti tak terjadi apa-apa, memang kakak saya perempuan yang kuat dan tegar
.
Ca Ebhy...
tetap sabar, tawakallah.. ini adalah cara keputusan Allah yang paling baik, kita tak pernah tahu apa takdir seperti apa yang telah Allah tuliskan untuk kita, untukmu kakak.. Cuma sabar yang bisa saya bilang, Allah lebih tahu keputusan yang terbaik untuk umat-Nya. Biarkan anakmu itu menjadi tabungan untukmu di surga kelak, si abang (panggilan dari kakakku untuk anaknya) sekarang lebih bahagia disana, di surga-Nya. 

Ca Ebhy...
jangan sering-sering nangis lagi yaa. Saya tidak melihatmu menangis, tapi membaca beberapa postinganmu tentang si abang, saya yakin kamu menulisnya dengan berurai airmata, sayang.. Jangan nangis lagi, si abang di surga pasti tidak suka melihat ummi nya menangis. Abang tetap hidup dihatimu. Saya bisa bayangkan bagaimana rindu yang merajaimu, rindu itu menikammu, belum sempat kau menggendongnya, mengaji di sampingnya, meninabobokannya, menyusuinya, menenangkannya kala dia menangis, tapi Ca Ebhy ikhlaskanlah.. Pasti Ca Ebhy dan abang akan ketemu disana..di surga. 

Ca ebhy...
Sekali lagi tetap sabar. Tangan Allah sedang memeluk si abang sekarang, bayangkan si abang tengah asyik berlari-lari di taman surga-Nya, bayangkan si abang memakai baju putih bersih, wajahnya putih bersih, tersenyum tampan. Dia akan selalu menjadi tabungan untukmu, Ca Ebhy. Sabar yaa, pantaskan lagi dirimu untuk rejeki Allah selanjutnya. Allah selalu memiliki rencana kedua,..ketiga..keempat...untuk umat-Nya dan tentu saja untukmu, kakakku.

02 Maret 2013. Banyak doa dan cinta untuk Ca Ebhy :*

1 comments:

  1. febry said...:

    ca sedang belajar untuk tidak lagi menangisinya meski sesekali ada tangis. bukan karena ingin melupakan abang tapi karena ingin mengenang abang dgn cara yg lebih baik.

    abang sudah bahagia. ummi dan abinya ini akan melanjutkan hidup dgn kesabaran dan berharap ada kepercayaan lagi dr Allah memberi adik adik untuk abang.

    takdir abang memang tidak untuk ca lahirkan dan rawat. takdirnya adalah menanti ummi dan abinya di surga,insyaAllah...

    makasih tante unhy sayang......

Post a Comment