Sebingkai Mimpi Kita, Kakek..

Sunday 29 January 2012

Matahari menampakkan semangatnya, menyinari negeri ini dengan kasih. Keringat bercucuran di pipi gadis berkulit sawo matang yang sedang duduk di bawah pohon rindang sambil menenggelamkan dirinya kedalam kata-kata yang terdapat dalam novel tebal yang dipegangnya. Disisi kanannya terdapat botol air mineral dingin, rasa haus menggerogoti tenggorokannya, dia pun meraih botol tersebut dan segera meneguk air mineral itu.

Matanya masih saja terfokus pada novel yang sedang ia baca dengan sesekali dia mengalihkan tatapannya kedepan, melihat danau hijau yang terbentang di depannya. Dia begitu menikmati suasana siang yang tenang dan menyejukkan ini, nampak dari senyum manis yang selalu terpeta di wajah manisnya. Syukur tak usai terucap dari bibir mungil merahnya, bersyukur untuk segala nikmat alam semesta yang diciptakan Sang Khalik ini.

Kembali si gadis manis ini memfokuskan perhatiannya kepada novel tebal yang sedang dibacanya. Langit mulai menunjukkan warna oranye yang elegan, tanda senja mulai menyongsong, matahari kembali ke peraduannya. Fika belum beranjak dari tempat duduknya. Selang beberapa menit kemudian, terdengar bunyi dering dari dalam tasnya, dia pun merogoh telepon genggamnya di dalam tas. Terlihat gambar amplop di layar handphonenya dengan pengirim Ayah. Dia pun membuka pesan masuk yang baru didapatkannya itu, matanya melotot membaca isi pesan singkat itu, ekspresi kaget jelas di wajahnya.

Kakek tadi jatuh di depan rumah. Sekarang sedang istirahat dan tidak bisa bicara lagi, begitu isi pesan singkatnya. Dalam hati si gadis berkerudung biru ini, Fika, pun memanjatkan doa untuk kesembuhan kakeknya. Beberapa saat kemudian, handphonenya berdering lagi, satu pesan baru untuknya lagi. Innalillahi wa inna illahi roji’un, Kakek telah meninggal dunia, begitu isi pesan singkat kedua yang Fika terima. Kedua matanya serasa panas dan perlahan airmata pun mengucur dari kedua sudut matanya.

Ini seperti mimpi bagi Fika. Bulan april lalu baru saja dia bertemu dengan Kakeknya itu. Baru saja dia pulang ke desa untuk bertemu dengan kakeknya, tujuannya Fika hendak memohon izin dan berpamitan dengan kakeknya, untuk pergi melanjutkan pendidikannya di Makassar, Sulawesi Selatan. Saat itu, dia masih melihat senyum yang ramah di wajah kakeknya yang ia sayangi itu.

5 Little Secret

Sunday 22 January 2012
Siang dan belum makan, pas lagi buka fb saya liat tautan dari salahsatu teman kuliah saya Jayanti, dia nantang saya untuk melakukan self disclosure tentang 5 rahasia saya. Ini udah semacam bola salju deh, menggelinding ke beberapa blog teman-teman yang lain dan akhirnya sampailah kepada blog saya. Merasa tertantang baget nih. Ya mumpung lagi bengong gak karuan, galau tingkat dewa, saya ladenin ajah nih tantangan. Tanpa banyak berkata-kata lagi, cekidot aja 5 LITTLE SECRET.

1.Tahi Lalat
Untuk beberapa waktu yang cukup lama, saya merasa menjadi orang yang paling tidak beruntung di dunia. Saya merasa tidak mendapat anugrah yang satu ini dari Sang Maha Pencipta. What is it? TAHI LALAT ! Iya, TAHI LALAT! (kali ini dengan suara yang lebih nyaring) entahlah apa yang saya pikirkan tentang ini, tapi sumpah saya sempat merasa menjadi hamba yang tidak beruntung karena tidak memiliki titik hitam di salahsatu bagian tubuh saya. Saya sempat iri sama Papa, karena beliau punya banyak tahi lalat di punggung beliau. Dan iri pada semua orang yang saya kenal yang mana mereka memiliki titik hitam ini. Sampai pada satu waktu, saya teriak sekeras-kerasnya dan loncat kegirangan karena ternyata saya punya tahi lalat. Tepat di kaki sebelah kanan. Gak tau kapan munculnya itu tahi lalat, mungkin dia baru menampakkan diri karena merasa gak tega liat perempuan sebaik saya uring-uringan karena gak punya tahi lalat.

2. Tentang cowok.
Saya mulai merasa tertarik sama cowok pas kelas 2 SD. Iya, kelas 2 SD. Boleh dikata cinta monyet lah,,hehehehe. Namanya Musafir. Tapi sekarang malah saya sama Musafir ini menjadi sahabat dekat. Sahabatan dari SD sampe sekarang, teman Pramuka, teman sekelas selama 10 tahun. Tidak bisa terpisah jiwa dan raga *lebay* Saya sampe masih nyimpan smsnya waktu dia mau pergi merantau ke Malang, entahlah saya merasa beberapa SMS nya itu luar biasa. Saya pernah marahan sama salahsatu teman dekat saya sewaktu SD, dikarenakan dia baca buku diary saya yang berisis tentang cinta monyet saya ini :D

3. Susah Bangkit lagi.
Nah ini dia ini penyakit saya. Susah banget untuk bangkit dan menata hidup lagi. Iya, susah sekali... sekali jatuh, butuh waktu lama banget tuk bangkit lagi. Ditambah lagi saya itu, susah beradaptasi sama lingkungan baru, orang baru, butuh waktu yang lama juga. Belum lagi kalo ada keinginan saya yang tidak terwujud, nah susah tuh tuk berdamai dengan keadaan.
4. Menangis
Saya pernah ditanya sama salahsatu sahabat saya tentang perasaan dan menangis. ‘Terbuat dari apa sih hatimu, Unhy? Nenek meninggal gak nangis, pas nonton film Anaconda, Dil Hai Tumharaa, Everybody’s Fine dan Troy, eh malah nangis tak terkontrol’. Wah kaget tuh pas ditanya begitu. Tapi serius ada benarnya juga tuh. Waktu nenek dari pihak Papa meninggal, saya sedih tapi gak bisa nangis, pas nonton film-film yang saya sebutkan diatas, jangan ditanya gimana sedih dan nangisnya saya pas nonton itu film. Sampai-sampai saya harus meredam suara tangis saya yang makin menjadi-jadi dengan cara nutup muka pake bantal guling dan garuk-garuk dada, saking gak bisa ditahan nangisnya. Soal menangis lagi, saya pernah nangis di kelas waktu SMA kelas 2, hanya karena seorang guru yang cantik jelita memotong rata kuku panjang kesayangan saya :(

5. Saudara kandung Laki-laki.
Saya itu pengen sekali punya saudara kandung laki-laki. Rasanya seru sekali punya saudara cowok. Bisa nemenin dia nonton bola, dengerin curhatannya tentang cewek yang lagi dia taksir, diantar jemput sama dia, kalo ada yang macam-macam sama saya, dia bakal lindungi dan menjaga, pastinya. I have no brother, but now it doesn’t matter, because Allah gave me four older sisters incredible. I was lucky to have them.


Senangnya punya rahasia. Berasa benar-benar hidup di alam semesta ini, hehehehe.. Inilah rahasia kecil saya yang bisa saya share buat kalian. Bersyukurlah, hanya kepada kalian saya membagi rahasia kecil ini. Nah sekarang seperti yang saya bilang ini seperti bola salju, maka saya gelindingkan lagi ini tantangan buat sahabat tercinta, Yutha dan kakak tersayang Cha Ebhy.


Sahabat. Bagiku tentang Kamu

Sunday 15 January 2012
Entahlah saya harus memulai darimana. Memulai darimana tuk menggambarkan tentang kamu.
Kamu yang kusebut SAHABAT. Dari dulu hingga sekarang bahkan sampai nanti, kamu tetap sahabatku. Kamu tetap sosok yang hebat untukku. Dan tahukah kau? Sampai kapanpun itu, tak akan ada satupun yang mampu menyudahi rasa kagumku padamu. Tak ada satu pun yang mampu menghapus kamu dari mataku, hatiku dan hidupku.

Aku, Perempuan yang Berdoa

Saturday 7 January 2012
Aku tau, aku selalu saja meminta. Hampir 20 tahun hidup di dunia-Mu ini, aku hanya selalu meminta, padahal tak elak banyak pula salah yang aku lakukan dalam hidup ini, namun aku selalu hadir meminta, meminta dan meminta lagi. Tapi, aku tau Kau takkan bosan, hanya pada-Mu, aku meminta.

Tuhan, aku seorang perempuan yang sedang belajar memaknai hidup, mungkin banyak salah yang aku perbuat, namun bila ada satu atau dua kebaikan yang pernah aku perbuat, maka limpahkan pahala untukku. Tapi bila aku boleh menukarnya, aku ingin menukarnya dengan kebahagiaan untuk kedua orangtuaku, kakak-kakakku dan orang-orang yang selama ini menyayangiku maupun membenciku. Sayangilah mereka, peliharalah mereka. Tak perlu Kau memberikanku apapun lagi dan aku pun tak ingin meminta apapun untuk hidupku sendiri, cukuplah bagiku untuk mencintai-Mu. Sisanya, bila Kau tetap memaksaku berada dalam ruang-ruang permohonan yang ingin Kau kabulkan; bahagiakanlah orang tua dan keluargaku.

Tuhan, banyak yang belum aku lakukan dalam hidup ini. Aku belum bisa membahagiakan kedua orangtuaku, belum bisa membalas kebaikan mereka selama ini, jika kau berkenan, aku ingin umur yang panjang, penuh berkah dan rejeki yang berkah agar aku bisa membalas kebaikan Ibu dan Papa. Membalas setiap tetes keringat mereka. Aku ingin selesai kuliah tepat waktu dan mendapat cumlaude, setelah itu aku ingin mewujudkan keinginan Ibuku. Aku juga punya satu obsesi, obsesiku dari kecil, jika Kau berkenan maukah Kau memberikanku kesempatan untuk aku mewujudkannya? Tapi, kalau bisa, wujudkan dulu keinginan Ibuku, mengenai obsesiku ditepikan saja dulu, yang penting Ibuku bahagia. Sudikah Kau mengabulkannya, Tuhan? Bila Kau kabulkan, sungguh aku perempuan yang tak sanggup menolak.

Tuhan, aku anak bungsu dari lima bersaudara. Keempat kakak perempuanku semuanya sudah wisuda. Tak muluk-muluk inginku, aku hanya ingin bila Kau berkenan mohonlah berikan umur yang panjang dan kesehatan tuk Ibu dan Papaku, beri mereka kesempatan untuk bisa melihatku dengan baju toga, berfoto bangga dengan mereka. Rasanya tak adil bukan bila saat aku wisuda, salahsatu dari mereka tak Kau beri kesempatan tuk menyaksikanku naik diatas panggung dengan baju wisuda itu. Sudikah Kau mengabulkannya, Tuhan?

Lagu Malam (1)

Sunday 1 January 2012

: Untuk sahabatku, di tempat pijakan mereka
Sahabatku, sedang apa kau disana? Adakah rindu yang mengetuk ruang hatimu? Pijakan kita tak sama, masihkah kau menaruh namaku di hatimu sebagai seorang sahabatmu? Apakah kau masih selipkan namaku di setiap kau menengadahkan kedua tanganmu di hadapan-Nya? Sang Maha Pencipta yang telah mempertemukan kita.

Apakah kau akan tetap mengangapku sahabatmu walaupun jarak terbentang kini? Aku tak bisa selalu ada disampingmu, memelukmu ketika satu per satu masalah tengah kau hadapi. Aku tak bisa selalu menenangkanmu saat kau begitu resah dan gelisah. Tanganmu tak bisa sampai di pipimu, menghapus airmatamu, ketika sedih menghujam hatimu, ketika luka menggores keteguhan hatimu. Dengan semua itu, apakah kau tetap menganggapku sahabatmu? Yang pasti, aku selalu berusaha dan belajar ada untukmu disaat apapun. Kapanpun.

Sahabatku sayang, aku mohon maaf kepadamu karena telah menulis surat ini untukmu. Hanya saja kerisauan tengah meyelimutiku. Aku ingin tahu jawabmu, sahabat. Apakah persahabatan kita akan tetap memayung setiap langkah kita? 

Hidup Yang Sempurna

Dear Unhy,
Kamu tahu seseorang yang sebenarnya tengah merasa terus-menerus hidupnya dalam masalah sebenarnya secara aktif terus-menerus membuat dirinya sendiri berada dalam lingkaran masalah. Bangunlah, hentikan prasangka, pikiran dan perasaan-perasaan butuk itu! Ini hidup.

Seseorang mungkin selalu mengutuk hidupnya “salah” dan “menderita, tetapi harus percaya. Percayalah pada Tuhan. Hidup ini tentang apa yang kita sangkakan padanya. Jika kita menyangka bahwa hidup kita ini begitu menderita, pastinya kita akan menderita. Sebaliknya. Jika kita memandang hidup ini adalah kebahagiaan, maka kita akan bahagia.

Orang-orang di sekitar kita pun tak selamanya bahagia, mereka tidak selalu merasa beruntung, mereka juga berada dalam lingkaran masalah dan penderitaan. Sana-sini semua orang mengeluh, berkeluh kesah, merasa selalu serba kekurangan, murung, bahkan tertawa-tawa untuk menipu dirinya sendiri. Banyak yang tidak tahu, untuk apa mereka hidup, apa yang mereka inginkan dalam hidup, apa yang harus mereka capai dalam hidup, bagaimana mendefinisikan kebahagiaan itu, bagaimana mengatasi masalah yang tengah dihadapi, mereka tidak tahu. Seperti kita juga yang tidak pernah tahu.

Jadi, adakah seseorang yang tak punya masalah? Adakah yang sama sekali tidak bergelimpangan dosa? Bersih dari najis dan dosa di masa lalu atau masa kini? Rasanya, tidak. Adakah yang benar-benar selalu bahagia dan merasa selalu beruntung? Tidak!

Roadshow Training dan Bedah Buku Nasional: Insan Muda Sukses Paripurna

Mentari muncul dari balik gunung, hangatnya menetramkan hati. Embun pagi dingin dan indah. Berjatuhan di hijaunya dedaunan. Kicauan burung bersahut-sahutan, mengucapkan selamat pagi untuk setiap makhluk yang bangun di pagi ini, memberi semangat tuk memulai hari indah di penghujung tahun 2011 ini.

Pagi ini, aku bangun lebih pagi. Tidak ada jadwal kuliah. Alasanku bangun lebih tempo dari biasanya karena aku tak sabar mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh Forum Lingkar Pena(FLP)  Ranting Unhas. Malam sebelumnya, aku mendapat SMS dari teman seangkatanku yang lebih dulu menjadi anggota FLP ranting Unhas dan ketua FLP Unhas.

Forum Lingkar Pena Unhas dengan bangga mempersembahkan Roadshow Training dan bedah Buku Nasional: INSAN MUDA SUKSES PARIPURNA. Sabtu, 31 desember 2011 pukul 08.00 WITA @gedung Ipteks Unhas, htm 15rb. Didatangkan langsung dari Bandung, Asep Wahidin Al Mufiid: global character&potensial booster, enterpreneur, writing, inspiring trainer muda Indonesia, dll. Find the Miracle in YOU :) #begitulah isi SMS dari mereka#

Aku sangat tertarik dengan kegiatan ini. Singkat ceritanya pukul 08.00 teng, aku sudah berada di tempat kegiatan. Selang beberapa menit kemudian, yang dipanggil kang Asep (begitu dia disapa) itupun sudah hadir di tempat kegiatan. Kegiatan pun dimulai. Dibuka oleh pembacaan ayat suci Al-Qur’an, sambutan ketua panitia dan ketua FLP ranting Unhas.
SPIRIT SUKSES
SAYA BISA (tepuk dada anda). ANDA BISA (tepuk pundak teman sebelah Anda). KITA LUAR BIASA