DEJA REVE

Monday, 26 September 2016


“DEJA REVE”

Diantara langit merah keunguan aku menemukanmu
tatapan tajammu beradu dengan senja hari itu
aku tersesat diantara dua keindahan
matamu, labirin yang menjebakku disitu
aku tak mau mencari jalan keluar

                                    Diantara hiruk pikuk petang
aku ingin jatuh cinta diam-diam denganmu
diantara bait puisi yang kau baca pagi ini
aku ingin jatuh cinta denganmu sepenuhnya
aku ingin menjadi judul doa malammu
maukah kau membersamai kerumitan di kepala kita?

Aku menikmati punggungmu seperti potongan senja
yang sebagian biasnya terbenam lautan
kucoba mengira-ngira warna bola matamu
mengira-ngira garis senyum bibirmu
kubayangkan semua itu akan cocok bersanding
dengan potongan senja dari bahumu
seperti garis pantai, dan buir-buir ombak yang sayu nan syahdu

Kemudian di pelupuk matamu yang mendung, aku tersesat
arah mata angin tidak mampu menentukan tujuan
hanya ada dahimu disana
suka rela menjadi tanda mata cinta, untukku

Sudahi saja temu ini
dengan cinta selaksa air yang mengalir tenang
sudahi saja temu ini
dengan dentang waktu terhabis bersama
rekat rindu diantara tatapan mata
merapal doa agar sekiranya kita menjadi sepasang
dalam detak rindu; aku yang kau rindu dan kau yang kurindu.

#Sepuisi oleh Yuniar Sakinah & Aniesa Nabila   

0 comments:

Post a Comment